Staf Pimpinan MTsN 6 JOMBANG

Keterangan: PIALA MADRASAH RAMAH ANAK TINGKAT NASIONAL

Para Dewan Guru dan Pegawai MTsN 6 JOMBANG

Bertempat di halaman MTsN 6 Jombang

Karnaval

HUT Jam'iyah Mahabbaturrosul ke-56 di Desa Sumbermulyo.

HARI SANTRI NASIONAL Tahun 2018

Bersama Santri Damailah Negeri.

Senin, 26 November 2018

Nge"Ledang" dulu ya Oleh: Umi Samsul Hidayati, S.Ag


Nge”ledang” dulu, ya...😊
Oleh Umi Samsul Hidayati, S.Ag.

Minggu-minggu ini,  di MTsN 6 Jombang, seabreg agenda madrasah harus digelar dalam rangka merayakan harlah (hari lahir) madrasah yang ke-23. Ini adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan. Ada beberapa agenda acara yang akan digelar, yaitu:
    1.  Jalan Sehat, diselenggarakan hari Kamis tanggal 22 November 2018. Kegiatan jalan sehat dilakukan mengitari desa dengan melibatkan seluruh keluarga besar MTsN 6 Jombang, dan mengundang 12 lembaga pendidikan setingkat SD/MI disekitar lingkungan madrasah.

    2. Pameran Dan Bazaar, diselenggarakan hari Kamis, Jum’at, Sabtu tanggal 22, 23, 24 November 2018. Kegiatan diikuti perwakilan dari seluruh kelas, sehingga ada 14 lapak memenuhi halaman madrasah. Digawangi pawa wali kelas pameran dan bazaar menjual bermacam- macam barang, makanan, dan minuman yang menjadi pilihan favorit anak-anak. Dari makanan ada kerupuk sambel, mi goreng, bakso atau lebih tepatnya cilok berkuah ala anak-anak. Dari minuman ada minuman dalam kemasan berbagai merek, ada es dawet, es degan, es janggelan, dan aneka minuman segar lainnya. Dan dari kerajinan termasuk barang kebutuhan dan alat rumah tangga. Ada yang menarik hati saya untuk beli, menurut walikelas VIII-E ibu Hajjah Sri Sukarsih, namanya ‘kacrut’.  Mendengar nama barang yang unik itu saya bertanya benda ini fungsinya untuk apa? Beliau menjawab sambil terkekeh: “Itu untuk memberi minum burung di sangkar, Bu..”. Saya tidak berpikir panjang meskipun juga ikut tertawa dengan keunikan namanya, saya membayangkan bisa juga buat menyiram tanaman bunga sayadi pot, kebetulan saya mempunyai beberapa pot tanaman anggrek, sansevieria, dan bunga walisongo.
3
3. Lomba Try Out Mapel Ujian Akhir Sekolah Tk SD/MI  dan Lomba Poster, diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 23 November 2018. Informasi dari panitia yang menangani lomba, sekitar 130 siswa sudah mendaftar kegiatan lomba Try Out Ujian Sekolah, dan 34 siswa mendaftar Lomba Poster.

4. Khotmil Qur’an, dilaksanakan hari Jum’at sekitar pukul 14.00 oleh 10 siswa terpilih. Allahummarhamnaa bil qur’an. Aamiin.

    
5. Seminar dengan model parenting, bertema “Pola Asuh Anak Di Lingkungan Keluarga Dan Madrasah”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 24 November 2018, dengan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Pemkab. Jombang.

Ok. Itu tadi sekilas gambaran tentang kegiatan di madrasah.
          Dan ketika saya menulis ini, adalah saat pelaksanaan kegiatan yang pertama, yaitu Jalan Sehat. Sehari sebelumnya panitia bahkan kepala madrasah menyerukan kepada bapak ibu warga madrasah, melalui WA grup,  untuk mengenakan seragam tertentu selama 3 hari kegiatan. Untuk hari Kamis, kegiatan jalan sehat, menganakan seragam kaos olahraga terbaru berwarna abu-abu, ibu-ibu berjilbab orange menyala.. Ha..ha..begitu menyalanya sampai seperti bisa dilihat dari bulan, tapi ketika dikenakan secara masal, saya yakin warna menyala itu membuat wajah ibu-ibu nampak lebih berseri apalagi sepanjang acara ada yang pasang senyuuuuum terus, sumringah.. 😃😃
Hari Kamis pagi saya tiba dimadrasah, seperti biasa saya mengisi daftar hadir terlebih dahulu,  yap.. tidak boleh lupa,  hari ini adalah hari dinas, kehadiran tetap dipantau. Setelah setelah mengisi buku kehadiran, saya menemui beberapa teman yang sudaj datang terlebih dahulu dan berjabat tangan bahkan cipika-cipiki dengan ibu-ibu yang berada dikantor. Kemudian saya coba bergabung dengan bapak ibu yang ada di luar, ada kepala madrasah, Ibu Hajjah Umi Mahmudah, S.Pd., M.Ed., beberapa saat saja saya berbincang, beliau memberi arahan: “Miss, nanti njenengan ada di depan ya.. di mobil seperti biasanya..”. Sebenarnya saya tidak menolak tugas, tetapi ada hal yang sedikit mengganggu pada pengucapan saya, karena semalam, saya mengalami bengkak gusi yang membuat pipi saya besar sebelah dan bicara sedikit tertahan, bagaimana saya bisa melakukan tugas dengan baik  belum lagi badan rasanya gemreges... Ok, singkat kata beliau paham kondisi saya. Tetapi saya tidak boleh lega. Ada satu, dua teman yang meminta lagi kepada saya untuk melakukan tugas yang sama. Haddew... bagaimana bisa? Sebenarnya ada yang saya pandang lebih berkompeten, namanya pak Iwan. Dan ternyata beliau harus diposisi yang berbeda, harus stand by  di panggung utama untuk pembagian doorprize. Waktu semakin siang, peserta harus segera di berangkatkan, datang seorang teman lain, Cak Hudi, berkata kepada saya: “Bu.. njenengan diminta untuk ledang dimobil depan, barisan segera berangkat, ibu kepala menunggu didepan.” Sesaat saya agak bengong dan bertanya:”Apa, Cak?”. Cak Hudi pun mengulang kata ledang dan membuat saya juga semakin tidak nyambung.  Saya pun bertanya apa itu ledang. Eh, Pembaca yang budiman, yang dimaksud oleh beliau adalah bahwa saya harus ada di mobil yang posisinya ada di depan barisan peserta jalan sehat pagi itu dan memberikan woro-woro tentang kegiatan pagi itu melalui sound system dengan harapan masyarakat yang ada disekitar jalan yang dilalui mendapatkan informasi kegiatan. Setelah paham, segera saya meminta konsep kegiatan, peserta jalan sehat, dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan perayaan hari lahir madrasah. Ini penting untuk memberikan informasi tentang keberadaan madrasah terkini.Ok. Saya siap menuju mobil yang sudah parkir agak jauh di depan, sedikit berlari saya mendekati mobil itu, saya cari drivernya dan saya bilang: “Pak, saya mau ledang.”. Sebenarnya saya agak khawatir kalau-kalau pak driver tidak mengerti maksud saya, saya berusaha PD (percaya diri) saja. Eit, ternyata beliau sigap membukakan pintu, dan menujukkan kepada saya dimana letak mikrofon, pertanda tidak ada yang salah dengan kata-kata saya. Ha..ha.. berhasil.
Setelah mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan meraih mikrofon yàng agak jauh dari jangkauan tangan,saya pun memulai dengan soundcheck: “Hallo... cek 1,2,3 dicoba... cek hallo..cek.. cek..”.  Ini penting saya lakukan untuk memastikan peralatan bekerja dengan baik dan suara saya yang keluar dari out put menjadi enak didengar. Wuw...sound check berhasil pada saat yang tepat.
Dan ketika diberi aba-aba pemberangkatan peserta gerak jalan, mulailah saya menjalankan tugas dengan mengucapkan:“ Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaaaaatuh...” dan seterusnya  berjalan mengelilingi kampung, dan ketika melewati jalanan sepi saya mengambil kesempatan istirahat  dan digantikan musik oleh operator. Begitu seterusnya sampai perjalanan kembali menuju madrasah, saya pun mengakhiri dengan memohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan saya, dan terakhir menutupnya dengan salam. Alhamdulillaah.... Acara dilanjutkan dengan pengundian doorprize.
Usai sudah tugas saya untuk ledang dengan baik, menurut saya tentunya..😊. Tapi rasa penasaran saya terhadap kata ledang tidak bisa saya biarkan lama-lama. Ketika ada kesempatan bertemu teman guru saya tanyakan kepada beliau apa sih ledang itu? Dan dari bahasa apa? Ada yang bilang itu bahasa Jawa. Nah lo.. saya tidak mengerti. Akhirnya, saya googling, dan ternyata saya tidak menemukan informasi makna yang sesuai atau bahkan mengarah pada maksud ledang seperti yang dijelaskan kepada saya pagi sebelumnya.Yang saya dapati adalah nama gunung dan lagu daerah. Tak apalah, saya menduga itu adalah kekayaan bahasa lokal yang belum pernah saya dengar sebelumnya, padahal makna verbanya sudah beberapa kali saya lakukan. Ini adalah bagian dari kekayaan bahasayang dipahami bersama secara apikoleh sekelompok masyarakat tertentu yang tidak tertutup kemungkinan menjadi kearifan lokal.🙏

#alhamdulillah
#ledanglancar
#matsanenabisa







"Terima Kasih" Oleh: Umi Samsul Hidayati, S.Ag


Terima kasih Pak Admin
Oleh Umi Samsul Hidayati, S.Ag.

Pagi-pagi sekali di hari Rabu tanggal 21 November 2018, saya membuka WhatsApp. Tepat, saya pilih grup MTsN 6 Jombang, mas Fahmi, admin blog madrasah memposting informasi bahwa artikel saya sudah diunggah diblog pukul 22.17 malam sebelumnya. Saya coba membukanya dan taraaaaa.. memang iya, ada, bahkan dua judul, Tulisan Pertamaku, dan Tokoh Zaman. Alhamdulillaah, senang juga ya..semoga bermanfaat untuk saya dan para pembaca yang budiman. Aamiin.
Segera setelah membaca, saya segera kembali membuka grup WA dan merespon ke teman yang menjadi admin blog, saya katakan:”Terimakasih mas Fahmi, smoga berkenan dan disusul bpk ibu yang lain. 👌🙏”. Saya sangat bersemangat untuk mengajak teman-teman sejawat, teman seperjuangan (baca: bapak ibu guru di Madrasah) untuk membuat tulisan yang dipublikasikan.

Alih-alih merasa senang karena dua artikel saya sudah diunggah, saya langsung membuka fileword saya yang masih tersimpan di gaway. Dan, alhamdulillah saya menemukannya. Tanpa membuang kesempatan, langsung saya membacanya lagiuntuk memastikan tulisan saya sudah layak unggah. Dan langsung saya kirim file yang saya beri judul “Tokoh Zaman”ke admin via WA pribadinya. Ditunggu terbitnya ya pembaca..
Waktu beranjak agak siang, teman yang lain, pak Iwan namanya, memberi saran dengan frasa yang saya petik:”URLnya dishare di group. Tinggal thuk langsung muncul artikelnya 🙏”.  Ya.. Saya sampaikan terimakasih banyak pak Iwan sudah memberi kemudahan cara tercepat untuk membuka blog. Disusul kemudian, admin blog memposting ulang alamat blog madradah di grup WA,http://mtsn6jombang.blogspot.com/?m=1.
Waktu bekerja tiba, saya mulai dengan melaksanakan piket digerbang madrasah, disana sudah saya dapati tiga orang teman berada di posisi menghadap meja yang ada buku piketnya. Saya pun bergabung berada di posisi piket gerbang.Tak lama setelah saya duduk dikursi yang kosong, adminblog datang dan saya sapa dengan frasa : “Terimakasih pak admin...”. He..he.. yang saya sapa tersenyum simpul, memang begitulah style dari pak admin, tanpa suara, tanpa kata-kata. Meskipun hanya tersenyum simpul sudah membuat saya mengerti apa maksudnya.. He..he.. puitis banget.
Dasar lagi semangat menulis reportase, saya tak mau kehilangan rekaman peristiwa ini. Saya menuangkannya dalam tulisan dan berharap bisa diterima pembaca. Demikian waktu berlalu seiring saya melanjutkan menulis, dangawai saya bergetar pertanda ada chat WA masuk, saya mèmbacanya, dari pak admin blog,  begini chating yang saya kutip: “pak😂🤣🙏🏻”. Sontak saya ikut tertawa, bukan apa-apa, adminblog ini usianya masih belia sekali tetapi ilmunya dalam bidang IT termasuk mumpuni, makanya diberi tugas sesuai keahliannya. Ok, saya ganti dengan sapaan Mas admin, dan itu membuat saya harus meralat judul tulisan ini menjadi “Terimakasih Mas Admin”. Tidak apa-apa, untuk memberikan rasa nyaman memanggil saja.
Dan saya pun melanjutkan menulis, poin yang ingin saya bagi adalah bahwa sebagai pemula saya bisa merekam apa saja yang bermanfaat untuk ditulis dan sampai kepada pembaca, hal yang sangat ringan, dan alhamdulillah jadi paragraf.
“Terima kasih Mas Admin” adalah judul yang baru saya ralat, memang hanya frasa  belum sampai menjadi kalimat, tapi setidaknya inilah cara saya membangun etika komunikasi dalam berinteraksi sosial. Ini penting saya lakukan dalam upaya memperpanjang usia komunikasi. Karena saya pun berharap bahwa artikel-artikel berikutnya akan terus bermunculan setelah dua judul yang pernah diunggah.
Kata terima kasih adalah kata yang sangat sederhana, tatapi ia memiliki makna dan kekuatan yang dahsyat. Kata terima kasih diucapkan bukan hanya ketika menerima kegembiraan, ketika terhindar dari bahaya pun kita akan gunakan kata terima kasih. Terima kasih juga mencerminkan kita bersyukur kepada Allah swt atas apapun yang telah kita terima. Terimakasih juga merupakan  bentuk penghargaan kepada siapapun yang telah membatu kita. Oleh karenanya jangan malas untuk berterimakasih, bisa jadi ucapaan yang ringan ini yang akan membuat hidup terasa indah.


#salamliterasi
#artikelok
#sedanghappy
#terimakasihmasadmin
#terimaksihpembacayangbudiman







Sabtu, 24 November 2018

HARLAH ke-XXIII & Deklarasi MTsN 6 JOMBANG Sebagai Sekolah Ramah Anak 2018 (Hari kedua)

Suasana Try Out UN Tingkat SD/MI Se-Kab JOMBANG


Lomba Menggambar Poster Tingkat MI/SD 



Tim Penilai Try Out UN

10 Besar Hasil Lomba Poster

Khotmil Qur'an



Jalan Sehat Dalam Rangka HARLAH Ke-XXIII MTsN 6 JOMBANG (Hari Pertama)

Peserta jalan sehat dari SD

Peserta jalan sehat dari MI

Para Dewan Guru bersama anak-anak MTsN 6 JOMBANG





Pembagian kupon undian


Vokalis MTsN 6 JOMBANG





Pengambilan kupon hadian oleh Ibu Kepala Madrasah



Hadiah Dorprize jalan sehat

"Pesan Pak Inspektur" Oleh: UmiSamsul Hidayati, S.Ag


Pesan Pak Inspektur

Oleh Umi Samsul Hidayati, S.Ag.


                                                                               Hari Senin tanggal 19 November 2018 adalah hari yang istimewa bagi MTsN 6 Jombang. Tidak seperti biasanya, upacara bendera yang biasanya bertindak sebagai inspektur upacara, dalam tata upacara di madrasah biasa disebut pembina upacaranya adalah bapak atau ibu guru dari madrasah sendiri, kali ini dilaksanakan oleh petugas dari jajaran Kepolisian Resort Jombang, yang dihadiri bapak Sarwiaji, anggota Subag Humas Polres Jombang.
Sehari sebelumnya Waka Humas MTsN 6 Jombang, bapak H. Muhyar, M.Pd.I. membuat pengumuman via grup whatsappMTsN 6 Jombang, bahwa semua bapak ibu guru MTsN 6 Jombang diharap mengikuti upacara dengan mengenakan seragam harian berwarna khaki, yang biasa kita baca keki.
Keesokan harinya menjelang pukul 07.00 dimadrasah para siswa dan sebagian guru sudah menuju ke lapangan upacara, sambil penasaran siapa gerangan yang akan menjadipembina upacara kali ini.
Selanjutnya Waka Kesiswaan, bapak Supriadi, S.Pd. menggunakan pengeras suara meminta para siswa untuk membentuk barisan sesuai tempat yang sudah disiapkan. Ada pemandangan yang berbeda, dibagian depan peserta upacara ada penunjuk barisan berdasarkan kelas VII, VIII, IX putra dan putri. Hal lain yang membuat pemandangan yang menjadi berbeda adalah posisi bapak ibu guru, kali ini posisi yang disediakan untuk bapak ibu guru ada diselah kanan dan kiri bendera, jaraknyapun semakin dekat,  membuat pelaksanaan upacara lebih khidmat.
Upacara berjalan lancar, dan tibalah saatnya Amanat PembinaUpacara. Pemimpin upacara langsung memberi aba-aba:”Semua pasukan... Istirahat di tempaaatgrak!”. Sontak saja seluruh peserta upacara mengikuti aba-aba dari pemimpin upacara. Selanjutnya pembina upacara mengucapkan salam dan menyampaikan beberapa hal.Berikut adalah rangkumannya:
1.      Ucapan selamat atas prestasi membanggakan yang diraih oleh MTsN 6 Jombang yang telah dinobatkan sebagai MadrasahRamahAnakTebaikNasionalTingkatMTs. Hendaknya prestasi ini dijadikan pemacu semangat yang lebih baik lagi. Ramah anak adalah sikap yang baik, tetapi tidak berarti bahwa anak harus disanjung-sanjung, diperlakukanisgimewa secara berlebihan, karena hal itu akan  menghilang daya juang (struggle) anak. Ramah anak harus tetap mengutamakan tumbuhnya sikap disiplin, karena sikap inilah yang akan mengantarkan sesoranganak meraih impiannya. Ramah anak memang antikekerasan, tetapi selama sikap keras itu tidak membahayakan fisik dan dilakukan dalam rangka pembinaan hal itu diizinkan.Demikian, yang disampaikan oleh  bapak pembina upacara. Beliau juga menyampaikan bahwa telah ada pengertian bersama antara Kapolri dan Mendikbudtentang sikapkeras sepanjang dalam tujuan penegakan disiplin itu ditolerir.
2.      Terkesan dengan janji siswa yang ketigayaitu‘Taat, patuh, dan hormat kepada bapak ibu guru, di dalam lingkungan madrasah’. Dalam hal ini guru diposisikan sebagai orangtua dimadrasah, maka selayaknyalah siswa mengembangkan sikap sebagaimana dalam janji siswa yang ketiga tersebut. Karena seringnya ditemui peristiwa yang kurang baik dari sebagian siswa yang berlaku negatif terhadap guru. Saya berikan tambahan sebuah  keterangan yang terdapat didalam kitab yang populer dikalangan pesantren yaitu ‘Taliimu Al Muta’allim’ karangan SyaikhAz- Zarnuji, ada sebuah syair populer yang sarat makna:

اَلا  لاَ  تَناَلُ  اْلعِلْمَ   إِلاَّ  بِسِتَّةٍ      سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذَكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ      وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Ada 6 poin pentingyang menjadi syarat dan harus diperhatikan oleh seorang murid atau siswa agar sukes belajar, yang pertama: kecerdasan, kedua:  kemauan yang kuat, ketiga:kesabaran, keempat: pengorbanan (beaya dan waktu), kelima: petunjuk guru, dan keenam: waktu yang lama. Dansyarat yang kelimayaknipetunjuk guru, inilahyangmenjadiperhatiandalampesanpembinaupacara. Beliau begitu menekankan agar para siswa memperhatikan petunjuk guru sebagaimana tercantum dalam ‘Janji Siswa’.
3.      Menyoroti masalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang (baca: narkoba). Dalam banyak pemberitaandiinformasikan maraknya penyalahgunaan narkoba. Hal ini bisa bermula dari rayuan teman dalam bentuk gaya atau kebiasaan hidup, saling memberi dalam jumlah dan dosis yang ringan, lama kelamaan kalau sudah ketagihan maka akan bersedia untuk membeli meskipun harganya mahal.
Pembinaupacarajugaberpesanagarparasiswabenar-benar menjauhinarkoba karena efekterburuk dari narkoba dalam kepolisian disebut ‘goblokpermanen’ dan bisa turun derajat seperti anjing pelacak narkoba. Karena sering bekerja menghirup narkoba lama kelamaan badan anjingpun terkena dampak buruknya, yangawalnya sehat dan mempunyai harapan hidup sampai 10 tahun karena terkena dampak narkoba, diusia 6 tahun anjing biasanya suxah sakit sakitan. Maka jadilah dia anjing yang hanya diambil indahnya untuk dilihat, besar badannya tetapi tidak berfungsi apa-apa.Demikian juga manusia, karena efek narkoba badan terasa  sakit semua dan hilang harapan untuk sembuh seperti sedia kala, ujung-ujungnya menjadi penghuni rumah rehabilitasi mental. Semoga kita semua terhindar dari pengaruh buruk narkoba. Oleh karenanya semua siswa harus tekun belajar, jaga pergaulan, dan perteguh keimanan.
4.      Pesanagar para siswa menjagakesehatan. Karena untuk beraktifitasapapun dibutuhkan kondisi yang prima. Sepintar-pintarnya siswa kalu sering sakit akan ketinggalan pelajaran dan tidak bisa berprestasi secara maksimal, padahal masa depan Indonesia 20 sampai 30 tahun yang akan datang ada dipundak generasi yang sekarang berusia belajar di SLTP.
5.      Pesan untuk tahun 2019.
Tahun 2019 disebut tahun politik bagi bangsa Indonesia, karena di tahin tersebut aka diselenggarakan hajat besar bangsa Indonesia yaitu pemilihan presiden  dan wakil presden  dan pemilihan anggota legislatif. Maka diharapkanpara siswa untuk tidak ikut-ikutan dalam masalah politik. Pelajar tingkat tsanawiyah belum saatnya menggunakan hak pilih. Bagi siswa yang memiliki gawai atau android untuk tidak memposting hal-hal yang bisa meprovokasi termasuk yang mengandung ujaran kebencian. Bila ada teman yang mengirimi hal-hal sedemikian, diharap untuk tidak diteruskan kepengguna yang lain.
6.      Pesan dari Kasatlantas Jombang. Meskipun operasi zebra sudah usai, para siswa pengguna jalan yang mengendarai kendaraan bermotor jangan kebut-kebutan, ugal-ugalan. Jalan raya bukan arenabalapan. Bila terjadi kecelakaan bisa berakibat fatal bagi kesehatan dan masa depan siswa sendiri.
7.      Sangat terkesan dengan prestasi siswa MTsN 6 Jombang,  terutama di bidang olahraga cabang bola voli, terlihat juga ketika latihan di sore hari, passingballnyabaguus.Hmm, nampaknya beliau sangat memperhatikan bagaimana siswa MTsN 6 Jombang bermain bola voli.
8.      Harapan semoga prestasi membanggakan disusul dengan prestasi dibidang yang lain. Aamiin.

Alhamdulillaah, saya berhasil merangkumkan pesan-pesan bapak pembina upacara, ada 8 poin, he..he..ada yang saya tambahkan juga (boleh kan, pembaca?). Dan setelah menyampaikan pesan-pesan, bapak Sarwiaji segera mengakhiri dengan salam yang dijawab serentak oleh para peserta upacara, termasuk saya. Semoga peserta upacara terutama para siswa bisa mengambil hikmah dari pesan-pesan tersebut. Aamiin.


#pesanpakinspektur
#ramahanak
#sehat
#disiplin
#teguhiman





































Selasa, 20 November 2018

Tulisan Pertamaku By: Umi Samsul Hidayati, S.Ag.


Tulisan Pertamaku
By Umi Samsul Hidayati, S.Ag.


Bismillah walhamdulillah wasshalatu wassalaamu alaa rasulillah. Bersyukur tak terhingga, hari ini Kamis tanggal 15 November 2018 pada pukul 12.50, saya membuka whatsapp grup MTsN 6 Jombang ada sebuah chat masuk dan taraaaa.. saya baca isinya adalah informasi bahwa MTsN 6 Jombang,  madrasah tempat saya mengabdi sudah mempunyai media publikasi merupa blog dengan alamat: http://mtsn6jombang.blogspot.com/?m=1.  Dan pada pukul 12.52 saya membalas dengan emoticon jempol 3 biji, menunjukkan bahwa saya mengapresiasi terwujudnya blog tersebut.  Di era informasi digital seperti ini , menurut saya, memiliki sebuah blog adalah kebutuhan yang harus dipenuhi, apalagi bagi lembaga pendidikan negeri, sebagai bagian dari pusat informasi, syiar, dan tempat sharing bagi warga MTsN 6 Jombang sendiri maupun khalayak luas yang membutuhkannya.
Harapan terbesar saya adalah bahwa saya bisa mendapatkan akses informasi yang akurat dan bisa menyumbangkan informasi bagi publik terutama warga MTsN 6 Jombang. Hal ini memang sangat saya tunggu-tunggu, mengingat profesi saya sebagai guru, yang pada dewasa ini sangat berkaitan dengan sesuatu yang namanya ‘publikasi’. Sebagaimana diketahui bahwa guru adalah sebuah ‘profesi’ dengan tugas utama yang berkaitan dengan pembelajaran, mulai dari ‘merencanakan, melaksanakan, sampai mengevaluasi pembelajaran’. Disamping itu guru sekarang harus mengaktualisasikan diri dalam bidang ‘publishing’ sebagai bagian dari unsur ‘pengembangan diri’ dan dukungan terhadap program pemeritah yang berupa ‘Gerakan Literasi Madrasah (GLM)’. Untuk sekedar diketahui, bahwa GLM adalah adopsi istilah atas GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang dicanangkan oleh lembaga pendidikan dilingkungan Dinas Pendidikan, sedangkan dilingkungan Kementerian Agama menggunakan kata Madrasah untuk kata Sekolah.
Nah.. Berkenaan dengan publikasi, sebenarnya ada yang memprovokasi (baca: memotivasi dengan sangat kuat) saya untuk mengambil manfaat dari adanya blog yang baru saja dibuat ini, dengan menulis apapun sebagai konten, minimal berupa artikel sederhana, apapun isi atau pesannya. Tidak mudah memang, apalagi ini adalah tulisan saya yang pertama kali (seandainya jadi) dalam publikasi digital. Tujuan saya adalah memantik keberanian menulis dan dibaca publik (minimal oleh saya sendiri).
Sejak muncul ide sampai saya menulis kata yang sedang dibaca ini, sudah lebih dari setengah jam lho.. saya menghabiskan waktu, meskipun sambil saya mengerjakan  yang lain, termasuk menjawab panggilan suami karena ada penjual makanan kecil menawarkan dagangannya, yaa.. terhenti sejenak. Nah inilah tantangan bagi pemula, idenya masih suka putus nyambung (seperti judul lagu saja..). Diam-diam saya memacu semangat dengan bergumam dalam hati ‘harus bisa..’, ‘harus jadi..’ dan ‘publish..’. Tidak serta merta memang, harus ulet sedikit demi sedikit,  dari satu kata, kalimat, paragraf.... lho..akhirnya jadi teks. Gaya bertuturnya pun tidak baku seperti dalam teks laporan, saya justru membiarkan kalimat demi kalimat saya mengalir apa adanya, kalau boleh saya istilahkan dengan gaya yang ‘ngepop’, untuk mendekatkan selera pembaca biar tidak bosan. Oh ya. Saya perlu menyampaikan, bahwa ini adalah  tulisan saya  yang pertama yang sampai kepada pembaca. Jadi sangat besar  kemungkinan pembaca juga menebak-nebak kemana arah landingnya tulisan saya ini.  
Baiklah,  Saya ingin berbagi 2 kegelisahan saya (baca: PR), yang ingin segera saya tunaikan. Yang pertama adalah RTL (buat saya pribadi) dari diklat yang saya ikuti di madrasah yaitu membuat blog. Yang kedua adalah RTL (masih buat saya pribadi) dari DDWK Kankemenag Kab. Jombang  yaitu membuat bahan ajar dalam bentuk modul.
Untuk PR saya yang pertama, sebenarnya sudah tertunaikan, bahkan saya mempunyai 2 blog, yang pertama benar- benar fresh saya buat pasca mengikuti diklat, dan yang kedua adalah..tralalala.. sebenarnya saya sudah mempunyai blog yang saya buat  pada tahun 2012, begitu lamanya sampai membuat saya benar-benar melupakannya, mungkin karena kudang pemahaman tentang manfaat blog yang saya miliki, disamping faktor gagap teknologi (gaptek) dari saya. Bersyukurlah saya karena ada tugas dari hasil diklat sehingga mau tidak mau saya berusaha membuat blog yang berakibat terbukanya blog saya yang lama. Ha..ha.. Maaf , saya menertawakan diri sendiri.
Untuk PR yang kedua, membuat modul. Wah yang ini saya ingin mengulasnya lain kali saja ya.. biar berlanjut idenya.
Walhasil, saya merasa bersyukur bila tulisan yang tampak apa adanya ini sampai ke pembaca yang budiman. Semoga bermanfaat. Dan salam literasi.
#gelis=gerakan literasi
#matsanenabi
#sharingisinteresting

Tokoh Zaman Oleh: Umi Samsul Hidayati,S.Ag


Tokoh Zaman
Oleh: Umi Samsul Hidayati,S.Ag.
Semangat menulis datang lagi pada hari Minggu, saya biasa menyebutnya Ahad, ketika saya buka gawai pada grup WhatsApp, grup Staf Pimpinan di madrasah saya bekerja. Kepala madrasah berbagi informasi tentang aplikasi raport digital tetapi ada yang terikut dishare, yaitu tulisan berupa makalah tentang kurikulum, saya terlanjur membacanya secara cepat. Sepintas, ada yang kurang, dàn kekurangan itu saya sampaikan sebagai balasan di grup WA yang sama. Nah, baru tahu kalau sebenarnya itu salah unggah dan  diharap tidak usah dibaca, mungkin karena bukan poin itu yang harus diperhatikan saat  posting, melainkan ada yang lebih wajib diperhatikan yaitu Aplikasi Raport Digital (ARD).
Alih-alih membaca makalah yang salah unggah, saya jadi teringat kolom artikel yang ada di mtsn6jombang.blogspot.com yang masih kosong. Kesempatan emas saya ambil dengan menawar diri untuk mengisinya, tak lupa saya sampaikan bahwa sebenarnya saya sudah menyiapkan beberapa judul tulisan berupa artikel, ya.. yang ringan-ringan saja. Respon yang saya terima begitu menggugah semangat, bahkan kepala madrasah menyarankan bahwa semua guru untuk bisa menulis artikel di blog madrasah dan berharap bisa mengembangkannya menjadi buku. Yang lebih dahsyat lagi, beliau menyemangati dengan posting-nya: ”Nanti kalau sudah jadi buku dan menginginkan ber-ISBN, saya bersedia menyambungkan ke penerbit.”. Wow, dahsyat nian energi supportnya, sampai-sampai saya merasa terlalu tinggi (baca: mbediding, he.he.). Ok. Berikutnya saya tutup gawai dan menyimpannya di tas kecil saya, karena pada saat saya chating tadi sebenarnya saya sudah siap menghadiri undangan walimatul arusy  Dan selama acara walimah saya tidak lagi membuka WA grup Staf  Pimpinan, saya lebih sibuk menggunakan gawai ini untuk jeprat-jepret mengabadikan momen-momen yang menarik perhatian saya. Apalagi ketika bertemu dengan gadis- gadis kecil keponakan saya yang menjadi pagar ayu atau pendamping pengantin.
Nah, sekarang saya bahas tentang Tokoh Zaman, yang mejadi judul dalam tulisan ini. Saya mengambil inspirasi dari paparan yang disampaikan dalam kegiatan Diklat Fungsional Media Pembelajaran Berbasis Multimedia beberapa waktu yang lalu di MTsN 6 Jombang. Adalah bapak  Dr. H. Muchammad Toha, M.Si., Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, menyampaikan bahwa” Setiap zaman ada tokohnya, setiap tokoh ada zamannya”. Hal tersebut diungkapkan untuk memahami bahwa setiap pemimpin memiliki keistimewaan dan gaya serta tantangan di zamannya masing-masing. Jangan saling menyalahkan apabila ada kebijakan yang kebetulan tidak bisa memenuhi selera. Setiap pemimpin pasti menginginkan bahwa kepemimpinannya bisa diterima, bahkan berkesan dihati orang yang dipimpinnya.  Dalam masalah kenegaraan di Indonesia, kita sering membandingkan masa kepemimpinan presiden, padahal setiap zaman ada problem yang berbeda sesuai tantangan zamannya.
Itu adalah contoh kepemimpinan dari tokoh-tokoh nasional.  Sekarang, kita kerucutkan pada pengertian kepemimpinan diri, bukankah setiap orang adalah pemimpin? Nah, berkenaan dengan kepemimpinan diri ini, ada pertanyaan, ketokohan apa yang sudah kita buat untuk menjawab tantangan zaman? Kita sekarang hidup di era  teknologi abad 21. Wow, keren ya istilahnya. Kalaupun belum bisa seperti gambaran tokoh-tokoh nasional yang disebut diatas, dan  setidaknya kita tidak hilang ditelan zaman, maka mari berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar kita, karena sebentar lagi zaman untuk kita akan lewat diganti dengan zaman generasi berikutnya. Demikian zaman akan terus berganti dan terus tokoh-tokoh lain akan bermunculan. Lalu dimanakah kita? Jawabannya ada diwilayah ketokohan kita masing-masing. Oleh karenanya, menjadi penting untuk meningkatkan kualitas ketokohan kita sehingga kita tidak tertelan zaman. Mampukah kita? Yes.. pacu semangat bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama dengan memilih dan membentuk komunitas yang sesuai dengan bidang kita masing-masing. Sangat banyak bidang yang bisa kita pilih. Dan sekarang kita sedang ada dibidang penulisan, yuk kita kembangkan diri di bidang ini. Apalagi kita sudah punya wadah untuk syiar bagi madrasah kita. Siapa yang akan meramaikan syiar ini kalo bukan warganya sendiri. Bagaimana? Pembaca bersemangat untuk menjadi tokoh zaman? Bila jawabannya ‘Ya’, maka  yang mengisi artikel berikutnya adalah Anda, Pembaca artikel yang budiman. Itung-itung kita tingkatkan kepedulian kita dalam Gerakan Literasi Madrasah (GLM). Mari kita jawab support dari kepala madrasah untuk meramaikan artikel di blogspot kita dan mengembangkannya menjadi sebuah buku. Semoga.
#salamgelis
#gelisgerakanliterasi
#artikelyes
#matsanenabisa