Nge”ledang”
dulu, ya...π
Oleh Umi Samsul
Hidayati, S.Ag.
2. Pameran Dan Bazaar, diselenggarakan hari Kamis, Jum’at, Sabtu tanggal 22, 23, 24
November 2018. Kegiatan diikuti perwakilan dari seluruh kelas, sehingga ada 14
lapak memenuhi halaman madrasah. Digawangi pawa wali kelas pameran dan bazaar
menjual bermacam- macam barang, makanan, dan minuman yang menjadi pilihan
favorit anak-anak. Dari makanan ada kerupuk sambel, mi goreng, bakso atau lebih
tepatnya cilok berkuah ala anak-anak. Dari minuman ada minuman dalam kemasan
berbagai merek, ada es dawet, es degan, es janggelan, dan aneka minuman segar
lainnya. Dan dari kerajinan termasuk barang kebutuhan dan alat rumah tangga.
Ada yang menarik hati saya untuk beli, menurut walikelas VIII-E ibu Hajjah Sri Sukarsih,
namanya ‘kacrut’. Mendengar nama
barang yang unik itu saya bertanya benda ini fungsinya untuk apa? Beliau
menjawab sambil terkekeh: “Itu untuk memberi minum burung di sangkar, Bu..”. Saya
tidak berpikir panjang meskipun juga ikut tertawa dengan keunikan namanya, saya
membayangkan bisa juga buat menyiram tanaman bunga sayadi pot, kebetulan saya mempunyai
beberapa pot tanaman anggrek, sansevieria, dan
bunga walisongo.
3
3. Lomba
Try Out Mapel Ujian Akhir Sekolah Tk SD/MI dan Lomba Poster, diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 23 November 2018. Informasi
dari panitia yang menangani lomba, sekitar 130 siswa sudah mendaftar kegiatan lomba
Try Out Ujian Sekolah, dan 34 siswa mendaftar Lomba Poster.
Ok. Itu tadi sekilas
gambaran tentang kegiatan di madrasah.
Dan ketika saya
menulis ini, adalah saat pelaksanaan kegiatan yang pertama, yaitu Jalan
Sehat. Sehari sebelumnya panitia bahkan kepala madrasah menyerukan kepada
bapak ibu warga madrasah, melalui WA grup, untuk mengenakan seragam tertentu selama 3
hari kegiatan. Untuk hari Kamis, kegiatan jalan sehat, menganakan seragam kaos
olahraga terbaru berwarna abu-abu, ibu-ibu berjilbab orange menyala.. Ha..ha..begitu
menyalanya sampai seperti bisa dilihat dari bulan, tapi ketika dikenakan secara
masal, saya yakin warna menyala itu membuat wajah ibu-ibu nampak lebih berseri
apalagi sepanjang acara ada yang pasang senyuuuuum terus, sumringah.. ππ
Hari Kamis pagi
saya tiba dimadrasah, seperti biasa saya mengisi daftar hadir terlebih dahulu, yap.. tidak boleh lupa, hari ini adalah hari dinas, kehadiran tetap
dipantau. Setelah setelah mengisi buku kehadiran, saya menemui beberapa teman
yang sudaj datang terlebih dahulu dan berjabat tangan bahkan cipika-cipiki dengan
ibu-ibu yang berada dikantor. Kemudian saya coba bergabung dengan bapak ibu
yang ada di luar, ada kepala madrasah, Ibu Hajjah Umi Mahmudah, S.Pd., M.Ed., beberapa
saat saja saya berbincang, beliau memberi arahan: “Miss, nanti njenengan
ada di depan ya.. di mobil seperti biasanya..”. Sebenarnya saya tidak menolak
tugas, tetapi ada hal yang sedikit mengganggu pada pengucapan saya, karena
semalam, saya mengalami bengkak gusi yang membuat pipi saya besar sebelah dan
bicara sedikit tertahan, bagaimana saya bisa melakukan tugas dengan baik belum lagi badan rasanya gemreges... Ok,
singkat kata beliau paham kondisi saya. Tetapi saya tidak boleh lega. Ada satu,
dua teman yang meminta lagi kepada saya untuk melakukan tugas yang sama. Haddew...
bagaimana bisa? Sebenarnya ada yang saya pandang lebih berkompeten, namanya
pak Iwan. Dan ternyata beliau harus diposisi yang berbeda, harus stand by di panggung utama untuk pembagian doorprize. Waktu
semakin siang, peserta harus segera di berangkatkan, datang seorang teman lain,
Cak Hudi, berkata kepada saya: “Bu.. njenengan diminta untuk ledang
dimobil depan, barisan segera berangkat, ibu kepala menunggu didepan.” Sesaat
saya agak bengong dan bertanya:”Apa, Cak?”. Cak Hudi pun mengulang kata ledang
dan membuat saya juga semakin tidak nyambung. Saya pun bertanya apa itu ledang. Eh,
Pembaca yang budiman, yang dimaksud oleh beliau adalah bahwa saya harus ada di
mobil yang posisinya ada di depan barisan peserta jalan sehat pagi itu dan memberikan
woro-woro tentang kegiatan pagi itu melalui sound system dengan
harapan masyarakat yang ada disekitar jalan yang dilalui mendapatkan informasi
kegiatan. Setelah paham, segera saya meminta konsep kegiatan, peserta jalan
sehat, dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan perayaan hari lahir
madrasah. Ini penting untuk memberikan informasi tentang keberadaan madrasah
terkini.Ok. Saya siap menuju mobil yang sudah parkir agak jauh di depan,
sedikit berlari saya mendekati mobil itu, saya cari drivernya dan saya
bilang: “Pak, saya mau ledang.”. Sebenarnya saya agak khawatir kalau-kalau
pak driver tidak mengerti maksud saya, saya berusaha PD (percaya
diri) saja. Eit, ternyata beliau sigap membukakan pintu, dan menujukkan
kepada saya dimana letak mikrofon, pertanda tidak ada yang salah dengan kata-kata
saya. Ha..ha.. berhasil.
Setelah
mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan meraih mikrofon yΓ ng agak jauh dari
jangkauan tangan,saya pun memulai dengan soundcheck: “Hallo... cek 1,2,3
dicoba... cek hallo..cek.. cek..”. Ini
penting saya lakukan untuk memastikan peralatan bekerja dengan baik dan suara
saya yang keluar dari out put menjadi enak didengar. Wuw...sound check berhasil
pada saat yang tepat.
Dan ketika
diberi aba-aba pemberangkatan peserta gerak jalan, mulailah saya menjalankan
tugas dengan mengucapkan:“ Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaaaaatuh...”
dan seterusnya berjalan mengelilingi
kampung, dan ketika melewati jalanan sepi saya mengambil kesempatan
istirahat dan digantikan musik oleh
operator. Begitu seterusnya sampai perjalanan kembali menuju madrasah, saya pun
mengakhiri dengan memohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan saya, dan terakhir
menutupnya dengan salam. Alhamdulillaah.... Acara dilanjutkan dengan pengundian
doorprize.
Usai sudah
tugas saya untuk ledang dengan baik, menurut saya tentunya..π.
Tapi rasa penasaran saya terhadap kata ledang tidak bisa saya
biarkan lama-lama. Ketika ada kesempatan bertemu teman guru saya tanyakan
kepada beliau apa sih ledang itu? Dan dari bahasa apa? Ada yang
bilang itu bahasa Jawa. Nah lo.. saya tidak mengerti. Akhirnya, saya googling,
dan ternyata saya tidak menemukan informasi makna yang sesuai atau bahkan
mengarah pada maksud ledang seperti yang dijelaskan kepada saya pagi
sebelumnya.Yang saya dapati adalah nama gunung dan lagu daerah. Tak apalah,
saya menduga itu adalah kekayaan bahasa lokal yang belum pernah saya dengar sebelumnya,
padahal makna verbanya sudah beberapa kali saya lakukan. Ini
adalah bagian dari kekayaan bahasayang dipahami bersama secara apikoleh
sekelompok masyarakat tertentu yang tidak tertutup kemungkinan menjadi kearifan
lokal.π
#alhamdulillah
#ledanglancar
#matsanenabisa
0 komentar:
Posting Komentar